Sabtu, 10 Mei 2014

Mengais 'Sesuatu' di Atas Atap

Setiap orang pasti memiliki satu tempat favorit untuk merenung, berpikir, mencari ilham atau mengerjakan sesuatu. Ada yang di dalam kamar, di pantai, atau tempat lainnya.
Saya pernah membaca sebuah artikel di koran tentang seorang penulis Indonesia (lupa namanya), yang selalu menulis novel di salah satu sudut kamarnya, dekat jendela.
Soe Hok Gie banyak mendapatkan inspirasi di atas gunung.
Beberapa tokoh memiliki satu sudut favorit di rumahnya atau di tempat yang jauh dari keramaian, untuk sekedar 'melipir' dari rutinitas.
Dan tempat favorit saya adalah di atas atap. Berbagai kegiatan di luar rutinitas keseharian, saya lakukan di sana.

Kebiasaan ini dimulai saat saya masih kuliah. Bersama beberapa teman kosan, kami sering menghabiskan waktu bersama di atas atap. Kebetulan saat itu, kamar kos yang berada di lantai dua, sejajar dengan atap rumah disebelahnya.
Banyak yang kami lakukan. Ngobrol ngalor ngidul, membahas masalah kampus, masalah pribadi, perkembangan politik, dunia aktivis mahasiswa, berdiskusi tentang kegiatan organisasi yang sedang dilakukan, menghayal tentang masa depan, nyanyi-nyanyi gak jelas, atau sekedar tidur-tiduran memandangi langit (kalo sedang banyak bintang). Kadang sampe tidur benaran.

Dari situlah akhirnya saya mulai menyukai dan menjadikan atap sebagai tempat favorit saya.
Menikmati sore, melepas penat setelah kerja, sambil menyeruput segelas kopi panas. Sangat menenangkan sekali. Kadang itu saya lakukan sembari membaca buku terbaru.

Cuma bergaya buat difoto aja. Udah gelap mana bisa baca :D
Suasana sore, bagi saya juga adalah waktu yang tepat untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi. Sebagian puisi saya dihasilkan diatas atap ini (sore tentunya).

Atap saya jadikan sebagai tempat untuk merenung, mengevaluasi apa yang saya lakukan seharian, flashback ke masa lalu, juga menyusun strategi untuk masa depan.
Saat hati sedang gundah gulana, galau tingkat dewa kalau kata anak alay, atap juga menjadi tempat pelarian yang pas. Dekat, murah meriah dan tidak ada efek samping :D
Hanya dengan berbaring, tutup mata, kosongkan pikiran, biarkan angin sore yang sepoi-sepoi aduhai 'menjamah' seluruh tubuh. Tetap tenang seperti itu sampai hati dan pikiran mulai merasa damai, baru buka mata pelan-pelan. Semua masalah tadi pasti akan hilang dengan sendirinya. Trust me, it works!

Dan kalau anda beruntung, penampakan seperti di bawah ini akan membuat hati anda bahagia tak terkira.

Foto yang saya ambil dari atas atap kosan. Indah kan! ;)
Lebih beruntung kalau bisa lihat cewek rumah sebelah yang baru habis mandi, lagi jemur baju. Masih basah-basahan. Mungkin masih pakai handuk saja. Dan, ..........................
Selebihnya tergantung imajinasi anda masing-masing :))

Okay. Mari menuju ke atap! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar